Rabu, 01 November 2017

# SIP CBIS dan DATA

A.  CBIS dan DATA

1.   DEFISINI CBIS (COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM)

Ø  Definisi CBIS menurut para ahli adalah sebagai berikut :


Menurut Fatta A.H (2007) CBIS atau Computer Based Information System merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem informasi berbasis komputer merupakan sebuah sistem pembangkit informasi, dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manejemen yang membutuhkannya.
Menurut Laudon & Laudon (2008) CBIS atau Computer Based Information System merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.
Menurut Brigida (2012) CBIS atau Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis computer.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa CBIS (Computer Base Information System) merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.

Ø  Evolusi Berbasis Informasi Sistem Komputer

Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, perusahaan raksasa multinasional banyak menyelesaikan pembangunan sistem informasi global mereka (GIS/ Global Information System), tetapi masih terdapat beberapa hal lain yang masih harus diselesaikan dalam rangka menyempurnakan sistem pengelolaan informasi berbasis komputer yang mendunia ini. Pada tahun 2000-an, kurang lebih 2070 perusahaan multinasional akan didorong untuk memperbaiki aplikasi sistem informasi dan bentukan arsitektur sistem ini. Sistem yang mulanya dirancang untuk mendukung operasi yang tersentralisasi ataupun tidak tersentralisasi akan ditingkatkan untuk memampukan perusahaan induk dan cabangnya beroperasi sebagai sebuah koordinat suatu sistem yang terintegrasi. Adapun hal yan perlu ditingkatkan dan diintegrasikan secara utuh dalam pematangan sistem informasi dunia adalah peranan sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System atau CBIS).
Terdapat lima perkembangan evolusi yang terdapat di CBIS atau Computer Based Information System yaitu :
1.    Berfokus pada Data (SIA)





Menurut Umar (2005) SIA merupakan sistem informasi akuntansi yang melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi ini ditandai dengan penngolahan data yang tinggi. Aplikasi SIA menggunakan computer hanya untuk pengolahan data perusahaan yang bersifat sederhana, di mana informasi untuk manajemen masih merupakan produk sampingan .
Menurut Rama dan Jones (2008) aplikasi akuntansi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Dar Processing (DP) dan Sistem Informasi Akuntasi (SIA). SIA merupakan subsistem MIS (Management information system) dan keuangan.
Menurut Margianti & Suryadi (1996) SIA merupakan suatu rangkaian yang berkaitan satu sama lain untuk mendapatkan informasi dari sebuah perusahaan untuk melakukan proses pencatatan akuntansi. Tugas sistem informasi yaitu pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, dan menyediakan dokumen. SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar dan menyediakan database yang lengkap untuk digunakan dalam pemecahan masalah.

2.    Berfokus pada Informasi Manajemen (SIM)


Menurut Taufiq (2013) Sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari sub-sub system yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk membantu manajemen dalam menyelesaikan masalah dan memberikan informasi yang berkualitas kepada manajemen dengan cara mengolah data dengan komputer sehingga bernilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna, atau dengan kata lain sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh manajemen untuk memproses data dan memberikan informasi yang berkualitas.
Menurut Fatta (2007) Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu.
Rama dan Jones (2008) menyebutkan SIM adalah suatu sistem yang menangkap data tentang satu reorganisasi, menyimpan dan memelihara data, serta menyediakan informasi yang berguna bagi manajemen. SIM dapat dipandang sebagai suatu kumpulan subsistem yang menyediakan informasi untuk fungsi-fungsi seperti produkksi, pemasaran, sumber daya manusia, serta akuntansi dan keuangan.


  
3.    Berfokus pada Penunjang Keputusan (SPK)


Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu ystem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Tujuannya adalah meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya, memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat dan memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.

4.    Berfokus pada Komunikasi (Otomatis Kantor)


Otomasi perkantoran (Office Automation) mencakup semua sistem elektronik formal dan informal yang terutama berkaitan dengan komunikasi informasi dari orang-orang didalam maupun diluar perusahaan. Kelompok pemakai OA adalah manajer, sekretaris, dan pegawai administrasi. Tujuan dari OA untuk mengurangi biaya administrasi, pemecahan masalah, dan pelengkap serta bukan pengganti. Beberapa contoh aplikasi OA yaitu pengolahan kata, e-mail, voice mail, kalender elektronik, konferensi audio/video, konferensi computer, imaging, dan desktop publishing.
Menurut Umar (2005) OA (Office Automatitation) memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara penggunanya melalui alat-alat elektronik seperti modem, faksimil, word processing, dan email. OA meliputi seluruh sistem elektronik formal maupun informal yang terutama berhubungan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan.
Menurut McLoed dan Schell (2008) keunggulan OA addalah adanya fakta bahwa ia memberikan suatu smbungan komunikasi bagi orang-orang di dalam dan dii luar perusahaan untuk saling berkomunikasi satu sama lain.

5.    Berfokus pada Konsultasi (Expert System)


Menurut Taufiq (2013) Expert system secara umum adalah suatu sistem komputer yang bisa bekerja menyerupai pakar. Sistem ini didesain dengan cara mencari keilmuwan-keilmuwan pakar lalu keilmuwan tersebut diaplikasikan dalam komputer melalui bahasa pemrograman.
Fatta (2007) menyebutkan bahwa Expert system (ES) merupakan pengetahuan yang menggambarkan cara seorang ahli dalam mendekati suatu masalah.
Komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau biasa disebut dengan sistem pendukung kecerdasan sistem pendukung ini memiliki beberapa karekteristik antara lain adalah belajar atau memahami permasalahan berdasarkan pengalaman, memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi-situasi baru, mampu menangani masalah yang kompleks, memecahkan permasalahan berdasarkan penalaraan dan menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan.
  
2.   DATA


Ø  Hirarki Data
Menurut Kadir (2000) hirarki data secara tradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarkir data yang terdiri atas elemen data, rekaman, dan file.
Menurut Suyanto (2005) hirarki data adalah urutan sebuah data. Hierarki membentuk sesuatu pada beberapa aturan yang khusus atau berdasarkan peringkat (misalnya kompleksitas dan tanggung jawabnya). Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Berikut ini bentuk dari hirarki data yaitu :



Ø  Bits


Suatu sistem angka biner yang terdiri atas dua macam nilai saja, yaitu 0 dan Sistem angka biner merupakan dasar dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin (komputer) yang merupakan sekumpulan komponen elektronik dan hanya dapat membedakan dua keadaan saja (on dan off). Jadi bit adalah unit terkecil dari pembentuk data.

Ø  Byte


Bagian terkecil yang dapat dialamatkan dalam memori. Byte merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit. Satu byte digunakan untuk mengkodekan satu buah karakter dalam memori. Contoh: Kode Ascii untuk J ialah 10101010. Jadi byte adalah kumpulan bit yang membentuk satu karakter (huruf, angka, atau tanda). Dengan kombinasi 8 bit, dapat diperoleh 256 karakter (= 2 pangkat 8).

Ø  Field
Suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari sebuah field. Jadi field ibarat kumpulan karakter yang membentuk suatu kata.

Ø  Record
Kumpulan item yang secara logic saling berhubungan. Setiap record dapat dikenali oleh sesuatu yang mengenalinya, yaitu field kunci.

Ø  File
Kumpulan record yang sejenis dan secara logic berhubungan. Pembuatan dan pemeliharaan file adalah faktor yang sangat penting dalam sistem informasi manajemen yang memakai komputer. Jadi tabel ibarat kumpulan baris/record yang membentuk satu tabel yang berarti, misal gambar mewakili tabel nilai mata kuliah MIS.


Ø  Database
Merupakan kumpulan file-file yang berhubungan secara logis dan digunakan secara rutin pada operasi-operasi sistem informasi manajemen. Semua database umumnya berisi elemen-elemen data yang disusun ke dalam file-file yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi data untuk kegunaan tertentu.




Ø  Penyimpanan Data

Menurut Suyanto (2005) penyimpanan data terbagi menjadi dua yaitu:

Ø  DASD


Menurut Ukar (2006) DASD adalah data tertentuk tidak perlu dicari dari awal, tetapi bisa langsung ke data yang dituju. Oleh karena itu prosesnya lebih cepat dibandingkan dengan SASD.
DASD atau Direct Access Storage Device merupakan suatu organisasi atau penyusunan data di suatu medium penyimpanan yang memungkinkan catatan-catatan ditulis dan dibaca tanpa pencarian secara berurutan. Untuk mengakses data tersebut digunakan metode akses langsung yaitu magnetic disk, magnetic tape, optical laser disk.

Ø   SASD



Menurut Ukar (2006) SASD atau Sequential Access Stroge Device mempunyai peroses yang lambat karena untuk mencari data tertentu harus selalu dimulai dari awal. SASD sudah jang dipakai dan umumnya hanya untuk back up data.
SASD atau Sequential Access Stroge Device merupakan data penyimpanan untuk dimasukan kedalam sebuah catatan yang telah disusun tertentu yang merupakan jenis memory eksternal mempunyai akses data secara tidak langsung (berurutan).

Ø  Pemrosesan Data (Batch, On Line, Real Time)
Menurut Djahir & Pratita (2015) pemrosesan data terdiri dari 3,  yaitu :
Ø  Batch

Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses. Memproses transaksi dalam kelompok atau batch. Tidak ada interaksi pengguna diperlukan sekali batch processing sedang berlangsung. Ini membedakan batch processing dari proses transaksi, yang melibatkan transaksi pengolahan satu per satu dan membutuhkan interaksi pengguna.

Ø  On Line
Online adalah sebagai  data yang sebagai refleksi langsung diproses saat dimasukkan, pengguna biasanya hanya harus menunggu waktu yang singkat untuk jawaban. Contohnya adalah game, pengolah kata, sistem pemesanan. Pengolahan interaktif atau online mengharuskan pengguna untuk memasok input.

Ø  Real Time

Real time Input terus menerus, secara otomatis diperoleh dari sensor, misalnya, yang segera diproses untuk menanggapi masukan dalam waktu sesedikit mungkin. Setelah sistem ini selesai menanggapi membaca set berikutnya input data segera memproses itu. Sistem ini tidak memerlukan pengguna untuk mengontrolnya, ia bekerja secara otomatis.

Ø   Database


Menurut Martin (dalam Sutabri, 2005) menjelaskan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tidak terulang (controlled redundancy) dan dikontrol dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa ketergantungan kepada program yang akan menggunakannya, dapat ditambah, diambil, dimodifikasi dengan mudah dan terkontrol.

Ø  Peranan Database dalam Psikologi


Pembuatan database dalam bidang Psikologi sangat membantu dalam mencari data-data yang dibutuhkan, misalnya seorang psikolog memberikan hasil assasment kepada orang tua pasien yang mengalami gangguan OCD atau Obsessive Compulsive Disorder, maka ia harus melihat data-data pasien tersebut melalui data-data yang disimpan di database, berupa “Pasien OCD”, yang didalamnya terdapat data berupa nama, umur, alamat, nama orang tua, lama mengalami gangguan, hasil tes psikologis, dan lainnya. Dengan adanya database tersebut, user atau psikolog tersebut hanya membutuhkan satu primary key untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, sehingga tidak terjadi data ganda.



DAFTAR PUSTAKA:
Brigida. (2008). Sistem informasi berbasis komputer. http://informatika.web.id/sistem-informasi-berbasis-komputer-cbis.htm. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2017
Djahir, Y. & Pratita, D. (2015). Bahan ajar sistem informasi manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
Fatta A.H. (2007). Analisis & perancangan sistem informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
Kadir, A. (2008). Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Andi
Laudon, J.P. & Laudon, K.C. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10.  Jakarta    : Salemba Empat.
Margianti, E. S & Suryadi, H. S. (1996). Sistem informasi manajemen. Jakarta : Universitas Gunadarma.
Rama, D. V., & Jones, F. L. (2008). Sistem informasi akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Suyanto, M. (2005). Pengantar teknologi informasi untuk bisnis. Yoyakarta : Andi Offset.
Taufiq, R. (2013). Sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Umar, H. (2005). Evaluasi kinerja manajemen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Ukar, K. (2006). Pengenalan computer. Jakarta: PT Elex Media Kamputindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

# SIP CBIS dan DATA

A.   CBIS dan DATA 1.    DEFISINI CBIS ( COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM ) Ø   Definisi CBIS menurut para ahli adalah sebagai ber...