TUGAS
PSIKOLOGI
MANAJEMEN
3PA11
Disusun
Oleh :
Rachma
Sisca Wardani (18514676)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
PSIKOLOGI
2016/2017
Pengertian
psikologi manajemen
·
Pengertian manajemen
Kata
manajemen berasal dari bahasa perancis kuno “me nagement” , yang berarti “seni yang melaksanakan dan mengatur”.
Istilah manajemen juga berasal dari kata “management”
(bahasa inggris) yang berasal dari kata “to
manage” berarti kontrol. Dalam
bahasa Indonesia dapat diartikan mengendalikan, menangani atau mengelola.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesian (KBBI)
Manajemen adalah orang yang mengatur pekerjaan atau kerja sama diantara
berbagasi kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasarang atau orang yang
berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan
mengendalikan untuk mencapai sasaran tertentu.
Menurut George R. Terry (1977), “Manajemen
adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning, organizing, actuating,
dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan
manusia dan sumber daya lainnya.”
·
Pengertian
psikologi manajemen
Psikologi Manajemen adalah ilmu tentang
bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.
Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM
ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun.
Ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi
berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan,
dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM
yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
·
Fungsi
manajemen
1.
Perencanaan
(Planning)
proses yang menyangkut upaya yang dilakukan
untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan
strategi dan taktik yang tepat untuk
mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Kegiatan : Menetapkan tujuan dan target bisnis, merumuskan
strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut, menentukan sumber-sumber
daya yang diperlukan, menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam
pencapaian tujuan dan target bisnis.
2.
Pengorganisasian
(Organizing)
proses yang menyangkut bagaimana strategi dan
taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang
kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja
secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Kegiatan : mengalokasikan sumber daya,
merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan, menetapkan
struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab,
kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja, kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang
paling tepat.
3.
Pengarahan
dan pengimplementasian (Directing/Leading)
proses implementasi program agar dapat
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar
semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran
dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan : mengimplementasikan proses kepemimpinan,
pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja
secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan, memberikan tugas dan penjelasan
rutin mengenai pekerjaan, menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
4.
Pengawasan
dan Pengendalian (Controlling)
proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh
rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan
diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun
berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan : mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan, mengambil langkah
klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan, melakukan
berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian
tujuan dan target bisnis
Organisasi
·
Pengerian
organisasi
Organisasi dapat
diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama
dengan pola tertentu ,yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun
non fisik.
Menurut
Rosenzweig,organisasi dapat dipandang sebagai :
(1) Sistem sosial,yaitu
orang-orang dalam kelompok,
(2) integrasi atau
kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama dan
(3) orang-orang yang
berorientasi dan berpedoman pada tujuan bersama.
Sedangkan Allen,
berpendapat bahwa organisasi adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan
serta pengelompokan kerja , mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang dan
tanggung jawab dan menetapkan hubungan-hubungan dengan maksud untuk
memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam menuju tujuan yang
ditetapkan.
·
Organisasi (industri)
-
Dapat dipandang sebagai
suatu sistem terbuka.
-
Sistem dilingkup oleh
suatu batas sistem
Proses timbulnya organisasi (industri) berdasarkan suatu perencanaan dan mulai dari satu orang.
·
Sumber daya organisasi
1.
Sumber Daya Manusia
2.
Sumber Daya Informasi
3.
Sumber Daya Fisik
4.
Sumber Daya Keuangan
5.
Sumber Daya Alam
6.
dll
·
Tingkat jabatan
/ struktur organisasi
1.
Manajemen
puncak : bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan ( direktur-direktur,
CEO)
2.
Manajemen
madya : melaksanakan tujuan, strategi dan kebiijakan yang telah dilakukan
manajemen puncak, mengkoordinasikan dan mengarahkan aktivitas tingkat bawah dan
karyawan (manajer pemasaran, manajer produksi, dll)
3.
Manajemen
tingkat pertama : mengawasi karyawan secara langsung (supervisor, pengawas,
dll)
4.
Pekerja produktif
: orang yang tidak mempunyai anak buah
Kelompok
·
Pengertian kelompok
Kelompok adalah sejumlah
orang yang berinteraksi satu dengan yang lainnya, secara psikologikal ada satu
sama lain, dan mempersepsikan diri mereka sendiri sebagai kelompok
Secara struktural,
kelompok dapat dibedakan kedalam :
1.
Kelompok formal
2.
Kelompok informal
Kelompok
formal adalah kelompok yang diberi batasan oleh struktur organisasi yang berisi
rincian tugas-tugas pekerjaan dan bertanggung jawab, yang pelaksanaannya akan
menuju tercapainya sasaran dan misi ke seluruh organisasinya. Kelompok formal
dapat dibedakan kedalam kelompok komando dan kelompok tugas.
1.
Kelompok komando yaitu
kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasinya terdiri dari para bawahan
yang melapor secara langsung kepada manajer tertentu. Sedangkan
2.
Kelompok tugas yaitu
kelompok yang ditentukan oleh organisasi terdiri dari tenaga kerja yang bekerja
bersama untuk menyelesaikan pekerjaan.
Kelompok
informal adalah kelompok yang tidak diberi batasan oleh struktur organisasi dan
terjadi secara sepontan antara sejumlah tenaga kerja, sebagai jawaban terhadap
kebutuhan tertentu dari mereka. Pada kelompok informal para anggotanya berasal
dari satuan kerja yang sama atau berbeda yang terletak pada taraf organisasi
yang sama.
·
Fungsi kelompok bagi
anggotanya
1.
Fungsi kelompok sebagai
pemenuh kebutuhan para anggotanya
2.
Fungsi kelompok sebagai
pengembang, penunjang dan pemantap dari identitas dan pemelihara dari harga
diri
3.
Fungsi kelompok sebagai
penetap dan penguji kenyataan atau realitas sosial
4.
Fungsi kelompok sebagai
mekanisme pemecahan masalah dan pelaksanaan tugas
·
Interaksi antaranggota
kelompok
Setiap
kelompok kerja terdiri dari sejumlah tenaga kerja yang saling mempengaruhi dan
saling tergantung. Tapi derajat pengaruh dan ketergantungannya tidak selalu
sama
-
Kelompok interaksi = para
anggotanya saling tergantung dan aksi atau tindakan mereka perlu dikerjakan dan
disusun bersama untuk dapat menyelesaikan tugas kelompok dengan baik.
-
Kelompok koaksi =
anggota kelompok ini bekerja sama dalam melaksanakan tugas kelompok, tapi
masing-masing dapat melaksanakan pekerjaanya relative secara mandiri tidak
saling tergantung.
REFERENSI
Munandar. A.S. 2008. Psikologi Industri dan Organisasi. Universitas Indonesia: Jakarta
Materi Power Point Ibu. Rizki Intansari
pertemuan ke-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar