A.
SISTEM
INFORMASI PSIKOLOGI
1.
Sistem
Informasi
a) Pengertian sistem
Menurut Wikipedia Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma)
dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau
energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk
menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model
matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem
juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam
suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti
negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain
seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di
mana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara
tersebut.
Menurut Murdick, R.G, (dalam Hutahaean 2014) Sistem adalah
seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur pengolahan
yang mencari suatu tujuan tertentu.
Menurut Jerry Futz Gerald (dalam Hutahaean 2014) Sistem adalah
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu.
Menurut Marmin, dkk (2006) Sistem adalah suatu kesatuan yang
terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai
suatu tujuan dalam suatu ligkungan kompleks.
Menurut Tyoso (2016) Sistem merupakan suatu kumpulan dari
komponen-komponen yang membentuk suatu kesatuan.
Menurut kamus Webster’s Unabridged (dalam Amsyah, 1997) Sistem
adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau
organisasi.
b) Pengertian Informasi
Menurut Davis (dalam Hutahaean 2014) Informasi adalah data
yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan
mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang
sekarang atau keputusan-keputusan yang
akan datang
Menurut murdick (dalam Gaol 2008) Informasi terdiri atas data
yang telah didapatkan, diolah/diproses, atau sebaliknya yang digunakan untuk
tujuan penjelasan/penerangan, uraian, atau sebagai dasar untuk pembuatan
keputusan.
Menurut Amsyah (1997) Informasi adalah data yang sudah diolah
kedalam bentuk tertentu sesuai dengan keperluan pemakaian informasi tersebut.
c) Pengertian sistem Informasi
Menurut Wikipedia sistem informasi adalah kombinasi dari
teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk
mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem
informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses
algoritmik, data, dan teknologi.
Menurut Lucas (dalam Fauzi 2017) sistem informasi adalah suatu
kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi, akan
menyediakan informasi untuk mendukung pengembalian keputusan dan pengendalian
didalam organisasi.
Menurut Winarno (dalam Oktafianto 2016) sistem informasi
adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama, yang digunakan untuk
mencatat data, mengolah data dan menyajikan informasi untuk para pembuat
keputusan agar dapat membuat keputusan dengan baik.
Menurut Nash (1995) sistem informasi adalah kombinasi dari
manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalaian yang
bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas
transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakaian
internal dan eksternal menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.
2.
Sistem
Informasi Psikologi
Sistem informasi adalah sebuah
perpaduan/gabungan orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan
komunikasi, dan sumber daya-sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan
menyebarkan informasi pada sebuah organisasi (O’Brien dalam Gaol, 2008).
Menurut Morgan (dalam sarwono, 2009) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu
yang mempelajari respon yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungan.
Sehingga dapat disimpilkan bahwa
sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat
kombinasi dari manusia dan teknologi yang dimaksudkan mengolah data mengenai
perilaku manusia sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk
tujuan tertentu.
Refrensi :
Amsyah, Zulkifli. (1997). Manajemen
sistem informasi. Jakarta : Gramedia PustakaUtama.
Hutahaean, Jeperson. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta : Deepublish.
Marimin, Tanjung, H., dan Prabowo, H. (2006). Sistem informasi manajemen sumber daya
manusia. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem informasi manajemen. Yogyakarta :
Deepublish.
Gaol, L. J. (2008). Sistem
informasi manajemen : Pemahaman dan
Aplikasi. Jakarta : PT Grasindo.
Fauzi, R. A. (2017). Sistem informasi akutansi. Yogyakarta : Deepublish
Oktafianto & Muslihudin, M. (2016). Analisis dan perancangan sistem informasi. Yogyakarta : CV Andi.
Nash, J. F. (1995). Sistem informasi manajemen. Yogyakarta : Deepublish
Sarwono, S. W. (2009). Pengantar psikologi umum. Jakarta : Rajawalu Pers
B.
ARSITEKTUR
KOMPUTER DAN SISTEM KOGNISI MANUSIA
1.
Arsitektur
komputer
Menurut Wikipedia arsitektur
komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu
sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan
deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain
(kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi
perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai
bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari
dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari
arsitektur komputer ini adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue Gene,
dll.
Arsitektur komputer juga dapat
didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara
interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah
komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.
Arsitektur komputer ini paling tidak
mengandung 3 sub-kategori:
v Set instruksi (ISA)
v Arsitektur mikro dari ISA, dan
v Sistem desain dari seluruh komponen
dalam perangkat keras komputer ini.
Menurut Alfatta (2007), Arsitektur
komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus
seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat
menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan
target biayanya.Arsitektur komputer memberikan berbagai atribut pada sistem
komputer yang dibutuhkan oleh seorang perancang software sistem untuk
mengembangkan suatu progaram. Jadi arsitektur komputer adalah konsep
perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputeryang
memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.
Menurut
Suryadi (1994) arsitektur komputer adalah desain komputer yang meliputi set
instruksi, komponen hardware, dan organisasi atau susunan sistemnya
Menurut
Jimmy L (2002), yang dimaksud dengan arsitektur komputer ialah suatu ilmu dan
juga seni tentang tata cara interkoneksi antara berbagai macam komponen
perangkat keras atau hardware agar bisa melahirkan sebuah computer melengkapi
kebutuhan fungsional, kinerja, dan juga target keuangannya.
2. Sistem
Kognisi Manusia
Menurut
Piaget (1896) struktur kognitif merupakan mental yang dibangun seseorang dengan
mengambil informasi dari lingkungan dan menginterpretasi, mereorganisasi, serta
mentransformasikannya. Struktur kognitif seseorang tidak lain adalah organisasi
pengetahuan faktual yang diperoleh dari lingkungan. Struktur kognitif yang
terbentuk dari informasi lingkungan sebagai suatu stimulus dari lingkungan yang
selalu berubah, maka struktur kognitif atau pengetahuan pun akan terus
berkembang.
Menurut
Abdulkarim (2008) struktur kognisi adalah keseluruhan pengetahuan yang dapat
dijadikan landasan untuk memahami dan manfsirkan dunia dan kejadian-kejadian
Menurut
Ausabel (dalam Lefudin, 2017) bahwa struktur kognitif merupakan organisasi
pengetahuan atau dengan kata lain bahwa struktur kognitif dapat disebut sebagai
pengetahuan. Struktur kognitif seseorang tidak lain adalah organisasi
pengetahuan faktual yang diperoleh dari lingkungan. Struktur kognitif terbentuk
dari informasi lingkungan sebagai suatu stimulus dari lingkungan yang selalu
berubah, maka struktur kognitif atau pengetahuan pun akan terus berkembang.
Keadaan struktur kognitif yang berkembang inilah yang mungkin menjadi prasyarat
bagi seseorang yang untuk mengasimilasi dan mengakomodasi pengetahuan atau
informasi lain dari lingkungan sehingga struktur kognitif ini dapat memiliki
kemampuan untuk berkembang.
3. Hubungan
antara Arsitektur Komputer dengan Sistem Kognisi Manusia
Komputer
dan kognisi memiliki persamaan dalam hal memproses informasi. Struktur kognisi
manusia dengan komputer memiliki proses yang hampir sama yaitu sama-sama
memproses informasi atau data yang masuk. Informasi masuk melalui otak pada
manusia sedangkan dalam komputer biasa disebut dengan input, saat memproses
informasi otak juga melakukan aktivitasnya yaitu memproses info yang masuk,
jika pada komputer biasa disebut dengan storage, dan pada manusia dalam
mengeluarkan informasi juga diproses oleh kognisi atau otak yang dalam komputer
biasa disebut output. Arsitektur komputer sendiri merupakan hasil dari
kreativitas-kreativitas manusia yang menggunakan kognisi nya dalam menciptakan
arsitektur komputer. Sehingga arsitektur komputer dan kognisi manusia itu
saling terkait satu sama lainnya.
4. Kelemahan
dan Kelebihan Arsitektur Komputer jika Dibandingkan dengan Sistem Kognisi
Manusia
Kelebihan:
1.
Memiliki processor yang berjumlah lebih dari
satu
2.
Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi
user)
3.
Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu
bersamaan
4.
Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga
Operations Per Second)
Kekurangan:
1.
Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan
ruangan yang besar untuk menyimpannya
2.
Harganya sangat mahal
3.
Interface dengan pengguna masih menggunakan
teks
4.
Membutuhkan daya listrik yang sangat besar
Kelebihan
dan kekurangan dari struktur kognisi, yaitu :
Kelebihan
:
1.
Struktur kognisi lebih sistematis sehingga
memiliki arah dan tujuan yang jelas
2.
Banyak memberi motivasi agar terjadi proses
belajar
3.
Mengoptimalisasikan kerja otak secara
maksimal
Kekurangan
:
1.
Membutuhkan waktu yang cukup lama
2.
Terkadang sulit mengaplikasikannya
dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam
mengoptimalkan cara berpikir mereka
Referensi
:
Alfatta,
H. (2007). Analisis dan Perancangan
Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
Suryadi, HS. (1994). Pengantar
arsitektur computer (Seri diktat). Jakarta: Gunadarma
Jimmy, L.
(2008). Sistem Informasi manajemen.
Jakarta: Grasindo.
Jean
Piaget (1896-1980). Perkembangan masa hidup
Edisi 5. Jakarta : PT Erlangga
Abdulkarim, A. (2008). Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Grafindo Media Pratama.
Lefudin. (2017). Belajar dan pembelajaran dilengkapi dengan model pembelajaran, strategi
pembelajaran, pendekatan pembelajaran dan metode pembelajaran.
Yogyakarta : Deepublish
https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur-komputer.