Minggu, 09 Juli 2017

4. RANGKUMAN PSIKOTERAPI



Nama : Rachma Sisca W
Kelas : 3PA11
NPM  : 18514676

RANGKUMAN PSIKODINAMIKA, BEHAVIORAL, HUMANISTIK (DEFENSE MECHANISM, RESPONSE PREVENTION, ANALISIS TRANSFERENSI)

A.  Defense Mechanism Psikoanalisis
            Mekanisme Pertahanan ego membantu individu mengatasi kecemasan dan mencegah terancammya ego.

  1. Represi (repression) dan supresi (suppression) adalah proses ego yang mendorong memori, konflik, ide, dan persepsi yang berbahaya dan mengancam ego dari alam kesadaran kea lam ketidaksadaran dan menempatkan penutup untuk mencegah hal-hal yang telah masuk kea lam ketidaksadaran muncul kembali.
  2. Pembentukan reaksi (Reaction formation) adalah tindakan defensive dengan cara mengganti impuls atau perasaan yang menimbulkan kecemasan dengan impuls atau perasan yang beralawanan atau kebalikannya dalam kesadaran.
  3. Proyeksi (Projection) adalah melakukan atribusi pada karakteristik orang lain diluar diri.
  4. Rasionalisasi (rationalisation) merupakan cara untuk memberikan alasan-alasan yang masuk akal sebagai usaha untuk mempertahankan egonya sehingga seolah-olah dapat dibenarkan.
  5. Penempatan yang keliru (displacement) adalah mengarahkan energy dari objek utama ke objek pengganti ketika insting terhalangi.
  6. Fixasi dan regresi adalah terhentinya perkembangan moral pada tahap perkembangan tertentu karena perkembangan selanjutnya sangat sukar sehingga menimbulkan frustasi dan kecemasan yang begitu kuat.
  7.  Penyangkalan (denial) adalah menolak kenyataan, menolak stimulus atau persepsi realistik yang tidak menyenangkan dengan menghilangkan atau menggantinya persepsi itu dengan fantasia tau halusinasi.
  8. Introyeksi (introjection) adalah suatu bentuk pertahanan diri yang dilakukan dengan mengambil alih nilai-nilai dan standar orang lain baik nilai positif maupun nilai negatif.
  9. Identifikasi merupakan cara mereduksi ketergantungan dengan meniru (melakukan imitasi) atau mengidentifikasi diri dengan orang yang dianggap berhasil memuaskan hasratnya dibanding dirinya.
Kelebihan Dan Kekurangan Terapi Psikoanalisis

Kelebihan
  • Terapi ini memiliki dasar teori yang kuat.
  • Dengan terapi ini terapis bisa lebih mengetahui masalah pada diri klien, karena prosesnya dimulai dari mencari tahu pengalaman-pengalaman masa lalu pada diri klien.
  • Terapi ini bisa membuat klien mengetahui masalah apa yang selama ini tidak disadarinya.
Kekurangan
·                     Waktu yang dibutuhkan dalam terapi terlalu panjang.
·                     Memakan banyak biaya bagi klien.
·                     Karena waktunya lama, bisa membuat klien menjadi jenuh.
·                      Diperlukan terapis yang benar-benar terlatih untuk melakukan terapi

B. Exposure and Respon Prevention (ERP)
ERP adalah sebuah metode untuk berbagai gangguan kecemasan, terutama gangguan Obsessive Compulsive. Contohnya adalah seseorang yang berulang kali mengecek lampu untuk memastikan lampu tersebut dimatikan.

C.  Analisis Transferensi
Psikoanalisa secara umum berarti suatu pandangan tentang manusia, dimana ketidaksadaran memegang peranan sentral. Psikoanalisa memandang kejiwaan manusia sebagai ekspresi dari adanya dorongan yang menimbulkan konflik. Konflik timbul karena ada dorongan-dorongan yang saling bertentangan, baik dari dorongan yang disadari maupun yang tidak disadari.
Analisis transferensi adalah teknik yang utama dalam psikoanalisis, sebab mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lampaunya dalam terapi.

Kelebihan Dan Kekurangan Terapi Psikoanalisis

·         Kelebihan dari terapi psikoanalisis
Memiliki dasar teori yang kuat, terapis bisa lebih mengetahui masalah pada diri klien, karena prosesnya dimulai dari mencari tahu pengalaman-pengalaman masa lalu pada diri klien dan bisa membuat klien mengetahui masalah apa yang selama ini tidak disadarinya.

·         Kekurangan dari terapi psikoanalisis
Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melaukan terapi sehingga bisa membuat klien jenuh dan memakan biaya yang banyak bagi klien.

Jumat, 07 Juli 2017

3 Teknik Psikoterapi

Nama : Rachma Sisca .W
NPM  : 18514676
Kelas  : 3PA11




MAKALAH SOFTSKILL
PSIKODINAMIKA, BEHAVIORAL, HUMANISTIK
(DEFENSE MECHANISM, RESPONSE PREVENTION, ANALISIS TRANSFERENSI)


Disusun oleh :
3 PA 11
NO
NAMA MAHASISWA
NPM
1
Nanda Aulia
18514796
2
Rahma Sabila
18514776
3
Racma Sisca
18514676
4
Nur Hickmah
18514776
5
Nur Afriani
18514126
6
Qhansa Ramadhanty
18514642













FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA





A.  Defense Mechanism Psikoanalisis
            Mekanisme Pertahanan ego membantu individu mengatasi kecemasan dan mencegah terancammya ego. Pertahanan ego ( Ego-defense) merupakan tingkah laku normal karena ia memiliki nilai adaptif bila tidak menjadi gaya hidup dalam menghadapi realitas. Mekanisme pertahanan ego ( ego defence mechanism) memiliki dua karakteristik yaitu,  menyangkal realitas atau, mengganti realitas (distort-reality).
1. Represi (repression) dan supresi (suppression)
Represi adalah proses ego memakai kekuatan anticathexes menekan segala sesuatu (ide, insting, ingatan, pikiran) yang dapat menimbulkan kecemasan keluar dari kesadaran (Alwisol, 2004, p. 30). Represi mendorong memori, konflik, ide dan persepsi yang berbahaya dan mengancam ego dari alam kesadaran kea lam ketidaksadaran dan menempatkan penutup untuk mencegah hal-hal yang telah masuk ke alam ketidaksadaran muncul kembali.Dalam represi individu secara tidak sadar menghalangi pikiran yang menyakitkan dari memor. Sedangkan supresi (suppression) adalah usaha sadar untuk melakukan hal yang sama dengan represi (Thompson, et. al, 2004, p. 83).
Represi memiliki dinamika dengan pemindahan (displacement) seperti:
-Represi dan penempatan yang salah (displacement)
-Represi dan segala atau simton hysteria
-Represi dan gangguan psiko-fisiologis (psychophysiological disorder)
-Represi dan fobia
-Represi dan nomadisme
2. Pembentukan reaksi (Reaction formation)
Adalah tindakan defensif dengan cara mengganti impuls atau perasaan yang menimbulkan kecemasan dengan impuls atau perasaan yang berlawanan atau kebalikannya dalam kesadaran.
3. Proyeksi (Projection)
Adalah melakukan atribusi pada karakteristik orang lain di luar diri (Thampson, et, al., 2004, p. 83). Proyeksi disebut juga mekanisme mengubah kecemasan neurotic atau moral menjadi kecemasan realisti, dengan cara melemparkan impuls-impuls internal yang mengancam dipindahkan ke objek di luar, sehingga seolah-olah ancaman itu terproyeksi dari objek eksternal kepada diri orang itu sendiri.
4. Rasionalisasi (rationalisation)
Merupakan cara untuk memberi alasan-alasan yang masuk akal sebagai usaha untuk mempertahankan Egonya sehingga seolah-olah dapat dibenarkan.
5. Penempatan yang keliru (displacement)
Adalah mengarahkan energi dari objek utama ke objek pengganti ketika insting terhalangi (Thompson, et. al., 2004, p. 83) Cara ini dilakukan untuk menghadapi kecemasan dengan memindahkan pada Obyek”yang lebih aman”.
6. Fixasi dan regresi
Fixasi adalah terhentinya perkembangan moral pada tahap perkembangan tertentu karena perkembangan lanjutannya sangat sukar sehingga menimbulkan frustasi dan kecemasan yang lebih kuat.
7. Penyangkalan (denial)
Adalah menolak kenyataan, menolak stimulus atau persepssi realistik yang tidak menyenangkan dengan menghilangkan atau mengganti persepsi itu dengan fantasi atau halusinasi.
8. Introyeksi (introjection)
Adalah suatu bentuk pertahanan diri yang dilakukan dengan mengambil alih nilai-nilai dan standar orang lain baik positif maupun negative.
9. Identifikasi
Merupakan cara mereduksi ketergantungan dengan meniru (melakukan imitasi) atau mengidentifikasikan diri dengan orang yang dianggap berhasil memuaskan hasratnya disbanding dirinya.

Kelebihan Dan Kekurangan Terapi Psikoanalisis

Kelebihan
·         Terapi ini memiliki dasar teori yang kuat.
·         Dengan terapi ini terapis bisa lebih mengetahui masalah pada diri klien, karena prosesnya dimulai dari mencari tahu pengalaman-pengalaman masa lalu pada diri klien.
·         Terapi ini bisa membuat klien mengetahui masalah apa yang selama ini tidak disadarinya.
Kekurangan
·         Waktu yang dibutuhkan dalam terapi terlalu panjang
·         Memakan banyak biaya bagi klien
·         Karena waktunya lama, bisa membuat klien menjadi jenuh
·         Diperlukan terapis yang benar-benar terlatih untuk melakukan terapi

B. Exposure and Respon Prevention (ERP)
ERP adalah sebuah metode untuk berbagai gangguan kecemasan, terutama gangguan Obsessive Compulsive.Metode ini didasarkan pada efek terapeutik yang dicapai ketika subjek menghadapi respons ketakutan dan menghentikan pelarian.Contohnya adalah seseorang yang berulang kali mengecek lampu untuk memastikan lampu tersebut dimatikan.Ini berbeda dengan jenis Exposure Teraphy untuk fobia dalam hal menahan diri dari respons menghindar yang harus dipertahankan di sepanjang waktu dan bukan hanya selama sesi latihan tertentu.Dengan demikian, tidak hanya pengalaman rangsang yang biasanya, mereka juga takut-praktek perilaku yang tidak cocok terhadap rangsangan.Jenis terapi ini biasanya menyebabkan beberapa kecemasan jangka pendek, sementara jangka panjang memfasilitasi pengurangan gejala obsesif dan kompulsif.
Hasil terbaru (Lovell et al.,) menunjukkan bahwa ERP dapat dilaksanakan secara efektif dengan sedikit tatap muka antara terapis dan subyek.
Hasil studi tahun 2008 menunjukkan bahwa administrasi simultan d-cycloserine secara substansial meningkatkan eksposur dan respon pencegahan.
Untuk berbagai gangguan kecemasan terutama gangguan obsessive complusive.Teknik ini bisa digunakan pada mereka yang sering kali lari dari permasalahan.Menghindari permasalahan bukan cara terbaik untuk terbebas dari masalah tersebut. Oleh karena iu terapi ini mengedepankan teknik mengadapi setiap permasalahan yang timbul dan menajdi beban dalam kehidupan seseorang. Teknik ini dinamakan dengan strategi coping, metodenya dengan memaparkan pasien pada situasi dengan harapan muncul kemampuan menghadapi respon (coping) yang akan mengurangi-mengurangi tingkat kecemasannya. Sehingga pasien bisa belajar menciptakan coping strategi terhadap keadaan yang bisa menyebabkan kecemasan perasaan dan pikiran. Coping strategi ini dapat dipakai untuk mengontrol situasi, diri sendiri, dan lingkungan yang lainnya agar tidak menimbulkan kecemasan berlebihan dan mengganggu aktifitas untuk mencapai kesuksesan.

C.  Analisis Transferensi
Psikoanalisa secara umum berarti suatu pandangan tentang manusia, dimana ketidaksadaran memegang peranan sentral.Psikoanalisa memandang kejiwaan manusia sebagai ekspresi dari adanya dorongan yang menimbulkan konflik.Konflik timbul karena ada dorongan-dorongan yang saling bertentangan, baik dari dorongan yang disadari maupun yang tidak disadari.Tokoh utama dari psikoanalisa adalah Sigmund Freud.Teori dan teknik Freud yang membuatnya termasyhur adalah upaya penyembuhan mental pasiennya yang dikenal dengan istilah Psychoanalysis dan pandangan mengenai peranan dinamis ketidaksadaran dalam hidup psikis manusia.Psikoanalisa sebagai teori dari psikoterapi menguraikan bahwa gejala neurotik pada seseorang timbul karena tertahannya ketegangan emosi yang ada, ketegangan yang ada kaitannya dengan ingatan mengenai hal-hal yang traumatik pada masa kanak-kanak yang ditekan.
Terapi psikoanalisa adalah teknik pengobatan yang dilakukan oleh terapis dengan cara menggali permasalahan dan pengalaman yang direpresnya selama masa kecil serta memunculkan dorongan-dorongan yang tidak disadarinya selama ini.Teknik ini menekankan menggali seluruh informasi permasalahan dan menganalisis setiap kata-kata yang diungkapkan oleh klien. Didalam terapi psikoanalisa ini sangat dibutuhkan sifat dari terapeutik, maksudnya adalah adanya hubungan interpersonal dan kerja sama yang professional antara terapis dan klien, terapis harus bisa menjaga hubungan ini agar klien dapat merasakan kenyamanan, ketenangan dan bisa rileks menceritakan permasalahan serta tujuannya untuk menemui terapis.
Analisis transferensi adalah teknik yang utama dalam psikoanalisis, sebab mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lampaunya dalam terapi. Penafsiran hubungan transferensi juga memungkinkan klien mampu menembus: konflik-konflik masa lampau yang tetap dipertahankannya hingga sekarang dan yang menghambat pertumbungan emosionalnya. Singkatnya efek-efek psikopatologis dari hubungan masa dini yang tidak diinginkan, dihambat oleh penggarapan atas konflik emosional yang sama yang terdapat dalam hubungan terapeutik dengan analis.

Kelebihan Dan Kekurangan Terapi Psikoanalisis

Kelebihan dari terapi psikoanalisis adalah memiliki dasar teori yang kuat, terapis bisa lebih mengetahui masalah pada diri klien, karena prosesnya dimulai dari mencari tahu pengalaman-pengalaman masa lalu pada diri klien dan bisa membuat klien mengetahui masalah apa yang selama ini tidak disadarinya. Sedanagkan
kekurangan dari terapi psikoanalisis ini dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melaukan terapi sehingga bisa membuat klien jenuh dan memakan biaya yang banyak bagi klien.




# SIP CBIS dan DATA

A.   CBIS dan DATA 1.    DEFISINI CBIS ( COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM ) Ø   Definisi CBIS menurut para ahli adalah sebagai ber...